Kebenaran, sering diperebutkan bahkan diklaim milik seseorang atau golongan,
Ketika kita memasuki sebuah lingkaran permasalahan dan semuanya mengaku benar kemudian jalan keluarnya menjadi buntu karena egonya masing-masing, kemusdian muncul pertanyaan siapa yanga benar dan siapa yang salah?
Pertikaian akan menjadi lebih lama tak terselesaikan.
Kenyamanan , keindahan dan kebersamaan akan memudar
Kebenaran bisa saja menjadi milik semua orang, mengapa dipermasalahkan? Tanpa menyalahkan yang lain?
Jika kebenaran diperebutkan. Bagaimana dengan kebaikan? Semua orang bias melakukan kebaikan, ( atau apa yang sebaiknya dilakukan ) ( apa yang sepantasnya / selayaknya dilakukan )
Kebaikan dan kepantasan / lelayakan akan menjadi lebih bagus dilakukan karea kebaikan, kepantasan / kelayakan tidak mengganggu ego dan asumsi kebenaran yang diperebutkan.
Kebaikan, kepantasan / kelayakan akan memproses dan membias seseatu untuk menjadi lebih baik, lebih pantas, lebih layak untuk semua.
Asumsi kebenaran akan memproses sesuatu menjadi benar yang sebenar – benarnya, tepat sasaran, yang bias diterima semua pihak. Dalam sbuah tim / kelompaok asumsi kebenaran memerlukam sebuah diskusi panjang yang akan berhadapan dengan ego masing-masing. Jika ego masing-masing lebih kuat yang terjasi bias jadi sebuah pertikaian yang menghasilkan suasana yang tidak nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar