Cari Blog Ini

berbagi cinta kasih

Rabu, 17 Maret 2010

Kebenaran milik siapa?

Kebenaran, sering diperebutkan bahkan diklaim milik seseorang atau golongan,

Ketika kita memasuki sebuah lingkaran permasalahan dan semuanya mengaku benar kemudian jalan keluarnya menjadi buntu karena egonya masing-masing, kemusdian muncul pertanyaan siapa yanga benar dan siapa yang salah?

Pertikaian akan menjadi lebih lama tak terselesaikan.

Kenyamanan , keindahan dan kebersamaan akan memudar

Kebenaran bisa saja menjadi milik semua orang, mengapa dipermasalahkan? Tanpa menyalahkan yang lain?

Jika kebenaran diperebutkan. Bagaimana dengan kebaikan? Semua orang bias melakukan kebaikan, ( atau apa yang sebaiknya dilakukan ) ( apa yang sepantasnya / selayaknya dilakukan )

Kebaikan dan kepantasan / lelayakan akan menjadi lebih bagus dilakukan karea kebaikan, kepantasan / kelayakan tidak mengganggu ego dan asumsi kebenaran yang diperebutkan.

Kebaikan, kepantasan / kelayakan akan memproses dan membias seseatu untuk menjadi lebih baik, lebih pantas, lebih layak untuk semua.

Asumsi kebenaran akan memproses sesuatu menjadi benar yang sebenar – benarnya, tepat sasaran, yang bias diterima semua pihak. Dalam sbuah tim / kelompaok asumsi kebenaran memerlukam sebuah diskusi panjang yang akan berhadapan dengan ego masing-masing. Jika ego masing-masing lebih kuat yang terjasi bias jadi sebuah pertikaian yang menghasilkan suasana yang tidak nyaman.